Pahat Bubut


Pahat bubut adalah suatu alat potong yang biasa digunakan pada proses pembubutan. Jenis pahat bubut itu bermacam-macam tergantung dari fungsinya. Pada prinsipnya satu macam bentuk pahat bubut tidak boleh dipakai untuk berbagai macam pengerjaan pembubutan.

Berikut ini adalah macam-macam pahat bubut menurut berbagai sisi, yaitu:

Geometri Pahat Bubut

Ada beberapa istilah geometris pada pahat bubut, antara lain :
1.    sudut potong samping (side cutting edge angle)
2.    sudut potong depan (front cutting edge angle)
3.    sudut tatal (rake angle)
4.    sudut bebas sisi (side clearance angle)
5.    sudut bebas depan (front clearance angle)
Pahat Bubut
Pahat Bubut


Besarnya sudut potong dan sudut-sudut kebebasan pahat tergantung dari jenis bahan/material benda kerja. sebab akan sangat berpengaruh terhadap hasil pembubutan dan performa pahat tersebut.

Menurut dimensi penyayatan

fungsi pahat bubut adalah untuk menyayat bagian dalam dan luar benda kerja. Pahat bubut luar, berfungsi untuk membubut benda kerja pada bagian luar. Pahat bubut dalam, berfungsi untuk membubut lubang atau bagian dalam benda kerja.

Menurut arah pemakanan

Untuk mempermudah operator dalam membubut dari berbagai arah pemakanan maka diciptakan pahat kanan dan kiri.  Pahat Kanan, berfungsi untuk pemotongan dari kanan ke kiri. Pahat Kiri berfungsi untuk pemotongan dari kiri ke kanan.

7 jenis pahat bubut dan fungsinya

1.    Pahat bubut rata
Pahat bubut rata berfungsi untuk membubut diameter luar benda kerja hingga rata. Besar sudut puncaknya 80°. Meskipun bentuk asahannya bermacam-macam, namun bentuk sudutnya relatif tidak banyak berubah. Pahat bubut rata ada 2 macam, yaitu pahat kiri (pemakanan di mulai dari kanan ke kiri) dan kanan (pemakanan di mulai dari kiri ke kanan).

2.    Pahat muka
Hampir sama dengan pahat rata. perbedaannya terletak pada besar sudut puncaknya yaitu 55°. Pahat muka berfungsi untuk membubut permukaan ujung benda kerja hingga rata, baik benda kerja yang ditahan oleh senter atau tidak.

Pemakanannya di mulai dari arah bagian tengah (titik senter) ke arah sisi pekerjaan. sehingga gerakannya mundur. Putaran benda kerja harus benar. Jika arah putaran salah akan menyebabkan benda kerja tidak terpotong dan memberi beban berlebih pada pahat sehingga patah.

3.    Pahat potong
Digunakan untuk memotong benda kerja pada mesin bubut. Pemotongan dapat dilakukan dengan benda kerja ditahan oleh senter (jika benda kerja panjang) atau tidak ditahan senter (jika benda kerja pendek).
Pelaksanaan pemotongan tidak boleh sampai putus, agar menghindari meloncatnya benda kerja dan patahnya pahat.

4.    Pahat ulir
Pahat ulir berfungsi untuk membuat ulir yang dibutuhkan. Pahat ulir juga bisa digunakan untuk membuat ulir kiri, ulir kanan, ulir tunggal, ulir ganda, dan lain-lain.

Sudut pada pahat ulir juga berbeda sesuai dengan ulir yang akan dibuat. Mislnya: pada pembuatan ulir metris dengan sudut 60° dan ulir whitworth dengan sudut 55°.

5.     Pahat alur
Digunakan untuk membuat celah alur pada benda kerja sesuai dengan kebutuhan. Pahat alur biasanya juga digunakan untuk pembatas ketika anak mengulir benda kerja. Bentuknya hampir sama dengan pahat alur.

6.    Pahat bentuk
Pahat bentuk merupakan pahat yang mata pemotongannya berbentuk sedemikian rupa sehingga hasil pemotongannya akan berbentuk sesuai dengan bentuk mata potongnya. Pada umumnya pahat ini memiliki sudut-sudut bebas sehingga dapat bergerak ke kiri atau ke kanan serta maju tegak lurus. Pahat bentuk juga bisa menghasilkan bentuk yang sama untuk beberapa pekerjaan.

7.     Pahat chamfer
Digunakan untuk menumpulkan bagian benda kerja yang tajam. Tujuannya untuk memudahkan benda kerja dalam perakitannya. Sebenarnya semua bagian yang tajam sebaiknya di chamfer, walaupun di gambar kerja tidak ada perintahnya. Chamfer yang tidak ada pada gambar kerja cukup diberi chamfer ukuran kecil saja. Ambil kira-kira 0,2 mm x 45°.

Menurut material penyusunnya

1.    Baja karbon tinggi
Digunakan sebagai alat potong untuk pengerjaan baja lunak dan kuningan. Biasanya digunakan sebagai pahat bubut. Bahan ini akan kehilangan kekerasannya pada suhu 250°C. Memiliki kekerasan kira-kira Rc = 65. Memiliki kecepatan potong 5 m/menit.

2.    HSS (High Speed Steel)/ Baja kecepatan tinggi
Material HSS biasanya digunakan pada pahat bubut, mata bor, pisau frais, reamer, dan lain-lain. Kehilangan kekerasannya pada suhu 600°C.

Kadang-kadang tungsten pada material ini digantikan dengan molybdenum. Karena material HSS dengan bahan molybdenum lebih murah dari pada material HSS dengan bahan tungsten. HSS dengan bahan molybdenum mempunyai ketangguhan yang lebih tinggi dari pada HSS dengan bahan tungsten. Namun memiliki ketahanan air yang lebih rendah.

3.    Baja paduan non ferro (Non -ferrous cast alloys)
Material ini memiliki ciri khas tidak bisa dipanaskan. Digunakan untuk membuat suatu cetakan atau dies. Kehilangan kekerasannya pada suhu 800°C.

Dibandingkan dengan HSS, material baja paduan non ferro memiliki usia pakai yang lebih lama dan dapat digunakan untuk kecepatan potong yang lebih tinggi. Namun memiliki ketegangan yang lemah, sehingga mudah pecah apalagi ketika menerima beban kejut.

4.    Karbida / widya (cemented carbides)
Material yang diproduksi dengan teknik metalurgi dengan cara pemanasan pada suhu 1000°C. Mempunyai kecepatan potong 6 sampai 8 kali kecepatan potong HSS. Dapat bertahan hingga suhu 1000°C. Memiliki kekuatan tekan yang tinggi namun memiliki kekuatan tarik yang rendah.

Material karbida sangat kaku dan memiliki modulusitas yang tinggi. Dan juga memiliki ketahanan aus yang tinggi dan memiliki koefisien termal yang rendah.  Memiliki konduktivitas termal yang tinggi. Kelebihan karbida adalah memiliki kapasitas produktivitas yang tinggi.

 Dapat menghasilkan permukaan benda kerja dengan kualitas yang baik. Dapat juga digunakan untuk pengerjaan baja yang telah dikeraskan. Sehingga menghemat biaya produksi.

5.    keramik dan sintered oxsides
Material keramik digunakan untuk alat potong berkecepatan tinggi sekitar 500 m/menit. Cocok digunakan untuk pemotongan yang terus menerus. Dapat bertahan hingga suhu 1200°C. Memiliki ketahanan abrasi yang tinggi. Umumnya digunakan untuk pengerjaan bahan plastik.

6.    Cermet
Cermet merupakan kombinasi antara keramik dan logam melalui proses metalurgi. Keramik pada material ini berfungsi meningkatkan refraktifitas. Sedangkan logam pada material cermet berfungsi untuk memberikan ketangguhan yang tinggi dan ketahanan panas.

Biasanya menggunakan persentase 90% keramik dan 10% logam. Jika semakin tinggi persentase logam maka akan meningkatkan ketahanan kerapuhan dan mengurangi ketahanan aus.

7.    Intan / Berlian
Material intan memiliki tingkat kekerasan yang sangat tinggi, ekspansi termal yang rendah. Juga mempunyai konduktivitas termal yang tinggi dan koefisien gesek yang rendah. Alat potong dengan material berlian bisa digunakan untuk kecepatan 1500 sampai 2000 m/menit. Dapat bertahan hingga suhu diatas 1500°C.

8.    Cubic Boron Nitride (CBN)
Umumnya dikenal dengan nama Borozone. Terbentuk dari atom nitrogen dan boron melalui proses metalurgi daya. umumnya digunakan untuk pengganti alat potong dengan material berlian. Material CBN juga bisa digunakan sebagai roda gerinda untuk mengasah alat potong HSS. Karena dapat memberikan permukaan finishing yang sangat baik.

9.    UCON
UCON merupakan material yang dikembangkan oleh Union Carbide di AS. Material UCON terdiri dari 50% Columbium, 30% Titanium, dan 20% Tungsten. Merupakan paduan logam tahan api yang mempunyai permukaan luar yang keras dan inti yang lunak. Material ini jarang digunakan karena harganya yang mahal.

10.    Sialon (Si-Al-O-N)
Sialon dibuat melalui proses metalurgi serbuk. Dengan cara mencampurkan serbuk Silicon, Nitrogen, Aluminium, dan Oxygen dengan cara dipanaskan sampai suhu 1800°C. Material ini memiliki kekerasan yang lebih tinggi daripada keramik dan dapat digunakan untuk pemotongan terputus. Memiliki kecepatan potong 2 sampai 3 kali lipat dari keramik.


Demikian artikel tentang Macam-macam Pahat Bubut Beserta Fungsinya semoga apa yang telah saya tulis diatas dapat bermanfaat. Terimasih sudah berkunjung di blog ini, jangan lupa untuk share atau membagikan artikel yang Anda baca.


No comments for "Pahat Bubut"